Sabtu, 13 April 2013

Di Ambang Perang, Korut Malah Gelar Lomba Marathon


Negara itu tetap akan melaksanakan ajang marathon internasional.

KUNCI SUKSES - Bayangan ketegangan situasi Korea Utara yang berada di ambang perang ternyata tidak terlihat di ibukota Pyongyang. Bahkan, negara itu tetap akan melaksanakan ajang marathon internasional sesuai jadwal.


Cheng Shih-chung dari asosiasi marathon Taiwan, Chinese Taipei Track & Field Association, mengatakan mereka akan tetap mengirimkan para atlet marathonnya ke Korut. Kepada stasiun berita Focus Taiwan, pekan ini, Cheng mengatakan pengiriman tetap dilakukan setelah dapat jaminan keamanan dari Korut.

Selain mendapat jaminan keselamatan dari Korut, pengiriman juga dilakukan setelah disetujui oleh para atlet dan keluarganya. Pada lomba kedua yang mereka ikuti, Taiwan akan menurunkan jagoan lari mereka Chang Chia-che, yang mencatat waktu 2:16:05 pada lomba tahun lalu, rekor kedua terbaik di negara tersebut. 

Lomba lari yang dimaksud adalah Mangyongdae Prize International Marathon yang diadakan setiap April di Pyongyang sejak tahun 1981. Lomba ini untuk merayakan hari ulang tahun kelahiran pendiri Korut Kim Il-sung tiap 15 April.

Lomba marathon tahun ini akan diikuti atlet dari beberapa negara, di antaranya Taiwan, Ukraina, Republik Ceko, Zimbabwe, Kenya dan Ethiopia. Sebanyak 600 atlet lokal juga akan mengikuti ajang yang diakui oleh International Association of Athletics Federations.

Berdansa di Alun-alun
Kepanikan jelang perang nuklir juga tidak terlihat di kalangan warga Pyongyang. Stasiun berita Arirang mengatakan bahwa warga Pyongyang malah terlihat bersenang-senang, bernyanyi dan menari di alun-alun kota, jelang libur nasional kelahiran Kim Il-sung.

Mereka tengah melakukan persiapan terakhir acara perayaan ulang tahun pemimpin yang didewakan tersebut. 

"Kami sedang menikmati udara luar dan keluarga tengah menghabiskan waktu bersama, bersenang-senang di suasana yang gembira," kata seorang warga.

Hal serupa juga terlihat di Korea Selatan. Walaupun negara ini dibayang-bayangi ancaman Korut, namun warganya tetap santai dan beraktivitas seperti biasa.